Apakah Dak Beton Keraton itu?
Dak Beton Keraton ( Keramik Komposit Beton ) adalah blok-blok keramik yang dirangkai menjadi plat lantai kemudian di komposit dengan beton sehingga digunakan sebagai pengganti cor dak biasa/konvensional.
Dari mana tehnologi Dak Keraton berasal?
Teknologi dak Keraton ini pertama kali dari Eropa (Jerman dan Belanda) sekitar seratus tahun yang lalu. Kemudian teknologi material ini dibawa ke Indonesia melalui proyek Bantuan Teknis Pembangunan Industri Bahan Bangunan yang diawasi oleh UNIDO/UNDP (PBB Project INS/740/034) Terbuat dari apa dak Keraton? Terbuat dari tanah liat pilihan yang kemudian di extrude dan dibakar pada suhu 1000 derajat Celcius sehingga dihasilkan keramik yang mempunyai Kuat Tekan setara Beton K300.
Apakah Dak Keraton telah diuji?
Dak Keraton (Keramik Komposit Beton) ini telah di uji oleh Pusat Penelitian Teknologi Permukiman Badan Litbang Permukiman dan Prasarana Wilayah, Bandung. Peneliti Suwandojo Siddiq, DE Eng. (Peneliti senior di bidang Struktur-Bangunan dan Teknologi gempa)
Berapa Kekuatan daya dukung terhadap Beban Hidup?
Dari Hasil penelitian diatas, pada bentang 4 meter untuk dak Keraton 10cm mendukung sampai 300kg/m2. Jauh diatas kekuatan yang disarankan untuk rumah tinggal hanya 175 kg/m2.
Jika terjadi gempa bumi , apakah lebih aman ? Karena Dak Keraton lebih ringan dibandingkan dengan dak beton biasa (40%) maka gaya yang terbentuk akibat gempa menjadi lebih kecil, sehingga lebih aman bagi struktur bangunan.
Apa Keuntungan Dak Keraton dibanding dengan dak beton biasa?
Keuntungannya yaitu : Lebih Ringan Lebih Murah (ekonomis), Lebih Cepat Pengerjaan, Berlaku sebagai Isolator
Kenapa dak Keraton lebih ringan?
Karena Dak Keraton memiliki rongga sehingga bobotnya lebih ringan hanya 130 – 150 kg/m2 sedangkan dak beton 288 kg/2 dengan ketebalan 12 cm. Karena ringan maka struktur dibawahnya bisa dikurangi/ dihemat.
Kenapa dak Keraton lebih murah?
Karena Dak Keraton menganut sistem penulangan satu arah, sehingga kebutuhan besi hanya 60% dibandingkan dak beton biasa. Tidak memerlukan bekisting sehingga kebutuhan kayu sangat sedikit. Material beton yang dibutuhkan hanya sebagai perekat dan penutup 2 cm sehingga sangat efisien. Tenaga kerja yang diperlukan sangat sedikit, cukup 5 – 6 orang sedangkan pada cor beton biasa harus lebih dari 10 orang. Kenapa dak Keraton lebih cepat ? Karena Dak Keraton merupakan blok-blok keramik yang sudah jadi sedangkan beton digunakan hanya sebagai penutup, sehingga tidak perlu menunggu proses pengeringan beton yang lama. Dak Keraton hanya membutuhkan waktu 7 hari hingga penyangga bisa dilepas, sedangkan dak beton membutuhkan waktu sedikitnya 21 hari sampai bekisting bisa dilepas.
Kenapa dak Keraton berlaku sebagai Isolator?
Karena Dak Keraton memiliki rongga sehingga panas atau suara yang diterima tidak langsung dihantarkan, atau dengan kata lain dak Keraton merupakan penghantar panas dan suara yang buruk.